Manusia
dan Cinta Kasih
A. Arti Cinta Kasih
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa,
yang dapat berupa tingkahlaku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan
tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan
kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan
tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara
sesama manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas
kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung
jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai
bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Cinta diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala
sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya.
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang menunjukkan kecintaan
manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya luar biasa terhadap harta
benda. Sebab manusia beranggapan dengan harta benda ia dapat merealisasikan
semua keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan kemewahan hidup.
Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan
cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Inilah yang dimaksud dengan cinta
ideal.
Al-Quran (QS:7:188 dan Surah 41 ayat 49).
2) Cinta sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan yang
baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu
sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan
merupakan suatu kewajiban (QS:49:10)
3) Adil dan belas kasih
Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan.
Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan atau
dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang digerakkan
oleh rasa keadilan.
4) Pertemuan dan cinta
Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta. Dalam pertemuan
terjadi saling membuka hati, terbuka dan jujur. Hubungan antar dua orang
memuncak dalam hubungan cinta sebab asal mula hubungan cinta itu adalah
anugerah Tuhan. Syarat cinta adalah kerendahan hati pada orang yang memanggil,
kesediaan pada orang yang dipanggil.
Dalam cinta timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-sungguh komunikatif dan
selalu mengandung suatu imbauan kepada sesama.
5) Cinta kepada Tuhan (Allah swt)
Puncak cinta manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual ialah
cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya shalat, pujian
dan doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya ditujukan kepada Allah,
mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Dalam firman Tuhan : “Katakanlah: jika
kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutlah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengamupun lagi maha penyayang” (Q:3:31).
Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang
ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri,
anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan hartanya.
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan pendorong dan
mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada
Allah akan membuat seseorang akan menjadi mencintai sesama manusia, hewan,
semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua
yang ada dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber kerinduan
spiritualnya dan harapan kalbunya.
B. Contoh Cinta Kasih
Ada beberapa contoh cinta kasih, yaitu sebagai berikut:
1) Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan
dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak,
mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna
dikemudian hari.
2) Cinta kasih antara pria dan wanita. Seorang pria menaruh perhatian terhadap
seorang gadis dengan prilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan
sekuntum mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3) Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung
kerumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya, menghiburnya
serta medoakannya berarti sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya
yang sakit itu.
4) Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah,
menuruti perintahnya dan menjauhi segala larangan Tuhan, orang itu mempunyai
cinta kasih kepada Tuhan pencipta-Nya
5) Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan
taman yang indah, memelihara tanaman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan
seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara
semena-mena bisa dikatakan orang tersebut menaruh cinta kasih atau menyayangi
lingkungan hidupnya.
C. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku,
seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.
Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu.
Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya.
Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan, dan rangkulan. Ungkapan
dengan media, misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado.
Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya
budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.
Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat,
banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih
dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh
masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai
kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.
D. Cara Mewujudkan Cinta Kasih
Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam
menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati
Berikut, kisah nyata tentang Kasih Ibu yang tak bertepi pada anaknya:
DEWA lahir prematur dan mengalami cedera otak. Sang bunda, Poppy Maharani
Soepardi, mengalami pendarahan sekitar tiga minggu sebelum melahirkan Dewa.
Diduga Dewa kekurangan oksigen waktu lahir atau saat dalam kandungan. Dewa pun
mengalami cedera pada bagian otak dan berkembang menjadi pengidap
Celebral Palsy Quadrat Legia. Dengan kondisi ini, saraf otak Dewa tidak
dapat mengontrol gerakan kedua tangan dan kakinya. Ia juga sulit berbicara.
Namun, perjuangan Poppy demi anak semata wayangnya tak akan lekang oleh waktu.
Tuhan pun menganugerahi kemampuan lebih pada Dewa. Ia dapat membaca dengan
cepat, serta tangkas mengungkapkan perasaan menjadi puisi. Bahkan, kumpulan
puisi Dewa sudah dibukukan dengan judul Suara Hati Dewa,terbit pada Januari
2009.
Hanya saja, kemampuan Dewa tidak datang dengan mudah. Ada masa ketika Poppy
mengalami guncangan jiwa dan berkali-kali putus asa. “Begitu tahu apa yang
dialami Dewa, otomatis saya dan suami melakukan apa yang diberi tahu dokter.
Semua fisioterapi, akupasiterapi, fits terapi, pijat saraf, sampai ke kiai.
Ikhtiar ke mana saja deh pokoknya. Tapi, tidak juga ada kemajuan pada Dewa.
Saya ikhtiar, tapi saya menangis habis-habisan. Lalu suami bilang,”Kenapa, sih,
kamu nangis-nangis terus,apa nangis menyelesaikan masalah? Coba kamu lihat ke
depan saja, kita bisa ngapain untuk anak ini,” cerita Poppy di Kick Andy.
Perkataan sang suami menjadi awal kebangkitan Poppy untuk melepaskan diri dari
keguncangan jiwa yang membelenggu. Dia mulai tidak melulu menggunakan logika.
Poppy terus berikhtiar, tulus berpasrah, dan menyerahkan semua pada kehendak
Ilahi. Akhirnya, datang kabar dari teman bahwa Poppy telah didaftarkan program
promosi metode pengobatan Glen Doman Philadelphia di Singapura.
“Saya nggak pikir dua kali, pergi saja ke Singapura, melihat seperti apa yang
mereka tawarkan. Saya ikut training-nya. Di situ saya melihat ada anak berusia
enam atau tujuh tahun menderita down syndrome, tapi mampu mempelajari
enam bahasa, bisa membaca dan berhitung dengan cepat. Wow... luar biasa.
Langsung saya menyatakan berminat. Walaupun saya belum berpikir dari mana
uangnya, perlu biaya banyak untuk membawa Dewa berobat ke
Philadelphia,AS,pokoknya maju saja dululah.”
Hernita Kurniawan, praktisi Glen Doman untuk wakil Indonesia, menjelaskan
metode ini melatih anak dengan cedera otak untuk banyak bergerak. Umumnya, anak
cedera otak untuk banyak bergerak akan membuka jalur pernapasan dan banyak
oksigen bisa masuk ke otak anak.”
“Secara motorik, kondisi Dewa belum terlalu maju karena celebral palsy
pada Dewa tingkatannya lumayan paling tinggi. Tetapi, tadinya Dewa hanya
bisa ngomong ujung-ujungnya saja, sekarang sudah bisa dari awal samai akhir
kalimat. Bisa menulis cepat dari apa yang dibacanya. Itu sudah kemajuan yang
luar biasa dibandingkan sebelumnya,” kata Hernita.
Dewa juga periang. Ia suka musik. Penyanyi favoritnya Josh Groban dengan lagu
“You Raise Me Up”. Dewa juga suka musik metal dari band Metallica dan Gun
n’ Roses. Sepertinya ajaib memang. Dewa sudah bisa menyanyikan sebagian
lagu-lagu dari penyanyi dan band kesukaannya itu.
Selembar kertas kecil kini berfungsi sebagai sarana komunikasi Dewa. Kertas itu
berisi tulisan abjad, serta petunjuk perintah Yes,No,Stop,More,Delete, dan
Space seperti keyboard komputer. Dengan kertas inilah Dewa menulis. Sang
bunda, Poppy, selalu setia mencatat sehingga lahirlah banyak karya puisi. “Saya
memahami garis besar apa yang ditulis dalam puisi Dewa. Isi pesannya tetntang
cinta kasih Tuhan kepada Dewa dan semua umat itu ada. Hanya, kita sering tidak
melihat itu,” ungkap Poppy.
Dewa juga memiliki daya ingat fotografis (photographic memory) lebih tinggi.
Kemampuan itu membuat Dewa sanggup mengingat banyak gambar, tulisan, atau objek
lain dengan kecepatan dan akurasi secara luar biasa. Dewa dapat membaca koran,
menceritakan kembali isinya, dan menjawab pertanyaan dengan benar isi bacaan
secara singkat.
Sumber:
- Buku Kumpulan kisah inspiratif Kick Andy 2
- www.google.com
http://brampatty.blogspot.com/2010/02/makalah-manusia-dan-penderitaan.html
Manusia adalah mahluk Allah yang sempurna dan mulia dibandingkan mahluk Allah
lainnya karna manusia dibekali akal ghorizi untuk berpikir dan juga manusia
diberi tugas dan peran di muka bumi ini.
Manusia mempunyai dua
kedudukan dan tugas. tugas pertama adalah sebagai abdullah, yang
artinya adalah sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah maka manusia harus
menuruti kemauan Allah yaitu beribadah karna beribadah adalah menuruti segala
perintah, dan tidak boleh membangkang pada-Nya. Tugas kedua manusia
adalah sebagai Kalifatullah. Jika tugas manusia
adalah sebagai seorang pemimpin, tentu ia harus dapat membangun dunia ini
dengan sinergis, dapat melakukan perbaikan-perbaikan, baik antara dirinya
dengan alam, maupun antar sesama itu sendiri.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah dengan
mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan
Sualalah.
Firman Allah itu iyalah dalam Qur’an Surat Nuh, 71 ayat
17-18 :
Dan
Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia
mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari
kiamat) dengan sebenar-benarnya. (QS. Nuh, 71 : 17-18)
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah
dari bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun
tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara
rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara
bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa
manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak
pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah,
lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang
paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia
wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.
2.2. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita, kata derita berasal dari bahasa Sanskerta “dhara” artinya menahan,
menanggung. Derita berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang
ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas
penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.
Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi
kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh
yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme.
Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi
seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang
menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan
berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga
kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun
berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren
Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat
perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf,
menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman
derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam,
Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan
keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai
seorang filsuf eksistensial yang besar.
Contoh gamblam penderitaan manusia yang dapat diambil
hikmahnya diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme Kierkegaard (1813-1855)
seorang filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi filsafat besar, sejak masa
kecil banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain
melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan
hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang
anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut.
Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan
ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya.
Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari
jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan
mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba
mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya
dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf
eksistensial yang besar.
Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf
Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya
ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan
merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar.
Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia
menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan
masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.
Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis.
Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman
sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi
filsuf yang besar.
Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya
berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong
untuk menciptakan manusia-manusia besar.
Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang
terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di
dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari
peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus
menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin
umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
Dalam riwat hidup Bhuda Gautama yang dipahatkan dalam
bentuk relief Candi Borobudur, terlihat adanya penderitaan. Tergambar seorang
pangeran (Sidharta) yang meninggalkan istana yang bergelimangan hata, memilih
ke hutan untuk menjadi biksu dan makan dengan cara mengembara di hutan yang
penuh penderitaan.
Riwayat tokoh tokoh besar di Indonesia pun dengan penderitaan. Buya Hamka
mengalami penderitaanya hebat pada masa kecil, hingga ia hanya mengecap sekolah
kelas II. Namun ia mampu menjadi orang besar pada zamanya, berkat perjuangan
hidup melawan penderitaan. Contoh lain adalah Bung Hata yang beberapa kali
mengalami pembuangan namun pada akhirnya ia dapat menjadi pemimpin bangsanya.
Ketika membaca kisah tokoh-tokoh besar tersebut, kita
dihadapkan pada jiwa besar, berani karena benar, rasa tangung-jawab, dan
sebagainya. Dan tidak ditemui jiwa munafik plin-plan, dengki, iri dan
sebagainya.
Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa
penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat
merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar. Contoh lain
ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada
diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan
ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat
dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah
sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi
Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
2.3.
Sumber-sumber Penderitaan
Manusia
adalah mahluk yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan, saling
berhubungan, dan pengaruh mempengaruhi antara unsur jasmani dan rohani, karena
itu penderitaan dapat terjadi pada tingkat jasmani dan rohani.
Sumber-sumber penderitaan yang dirasakan oleh manusia itu
iyalah :
1.
Nafsu
Nafsu
adalah semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan termasuk
pula instink sehingga menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan keinginan
tidak terlalu jelas. Poedjawiyatna (1984) menyamakan antara keinginan dan
nafsu. Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.
Nafsu atau keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan /
kehancuran jika kita tidak bisa mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa
mengendalikan nafsu atau keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia
maupun di alam akhirat.
keinginan adalah sumber penderitaan ketika ia memperbudak
kita dan
membuat kita jadi orang lain. membuat kita kehilangan jati diri dan menyakiti
diri sendiri. membuat kita kehilangan kemanusiaan. seperti seorang pengembara
yang menunggu dalam sebuah pelayaran menuju dermaga yang tidak ada. keyakinan
kadang tidak cukup memberi kebahagiaan. karena disamping itu ada kenyataan.
kenyataan kadang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan. sehingga keinginan
hanya menimbulkan penderitaan.
“Rinaldy Tonik (2009) didalam
blognya mengatakan bahwa Penyebab dari penderitaan, antara lain: yang
pertama karena perilaku buruk manusia, maka daripada itu bersikaplah dengan
sepatutnya tau wajar. Yang kedua penyakit atau siksaan (Azab) dari Tuhan”
2. Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut
suasana batiniah manusia. kalau manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya.
Perasaan timbul didalam bathin akibat kontak antara manusia dengan
lingkungannya dari lingkungan menimbulkan reaksi dalam kaitan reaksi emosional.
Reaksi emosional ini dapat sesuai dengan kehendak pribadi tapi ketika tidak
sesuai dengan kehendak pribadinya maka akan timbullah rasa tidak puas sehingga
timbullah rasa tidak senang, marah dan sikap negatif lainnya.
3. Pikiran
Pikiran disebut juga akal, budi. Dimilikinya budi atau akal
ini pula memungkinkan manusia tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu.
Tahu dalam hal ini berarti menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.
4. Kemauan
Kemauan disebut juga kehandak. Dimilikinya kemauan atau
kehendak dalam diri manusia memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu
kemauan atau kehendak ini dapat dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa
yang telah di pertimbangkan oleh akal budi dan perasaan.
Kisah Nyata Cinta Seorang Ayah Terhadap Putranya
http://aksesdunia.com/2011/kisah-nyata-cinta-seorang-ayah-terhadap-putranya/
Ini adalah sebuah kisah tentang kasih sayang yang begitu besar seorang ayah
terhadap anak laki-lakinya. yang menderita cacat di otaknya sejak lahir.
Terkadang kesulitan menjadikan jalan untuk menunjukkan kemampuan yang
sebenarnya. Sebuah penderitaan merupakan jalan untuk menunjukkan cinta yang
sesungguhnya. Ungkapan itu semakin lama semakin bisa dipahami. Terlebih saat
membaca dan melihat kisah keluarga dari Boston, Amerika Serikat ini. Memang ada
orang yang mengeluh karena kesulitan. Ada banyak juga yang tampil sebagai
pribadi yang keras dan pemarah karena beban derita yang besar. Sebagian orang
kerap tergoda untuk lebih mudah marah dan gampang membenci saat banyak masalah
datang. Namun kisah cinta seorang ayah ini mulai membuka mata setiap orang,
bahwa penderitaan adalah sungguh jalan untuk menunjukkan cinta.
Kisah ini bercerita tentang sebuah keluarga yang terus mencintai anaknya dalam
penderitaannya. Mungkin Anda pernah mendengar tokoh ini, atau sudah pernah
melihat videonya, tidak apa, tapi mungkin ada yang belum pernah mendengar,
siapa tahu apa yang saya tulis kembali disini ini dapat berguna sebagai sebuah
pelajaran hidup untuk kita semua. Semua penderitaan itu bermula ketika anak
laki-laki mereka lahir dengan cacat bawaan. Cacat ini bukan pada fisik luarnya,
tetapi pada bagian dalam tubuhnya. Otaknya tidak memperoleh suplai oksigen
dengan baik. Tentu saja ini sangat berpengaruh buruk. Secara sederhana, Rick,
anak laki-laki mereka ini tidak akan bisa hidup normal.
Suami istri itu tidak menyerah begitu saja meski mendapati anaknya tidak akan
bisa berjalan dan bicara. Mereka mencari jalan agar anaknya bisa belajar, bisa
tumbuh, meski memiliki begitu banyak kekurangan. Saat Rick berusia 10 tahun
orangtuanya memberi sebuah computer sederhana yang bisa sangat membantu Rick.
Tentu saja tahun tersebut, 1972, tekhnologi belum sangat maju seperti sekarang.
Toh kehadiran computer itu sangat menolong. Pelan-pelan Rick diajari mengeja
huruf demi huruf. Kata pertama yang membahagiakan mereka adalah ketika Rick
bisa menggerakkan mouse computer untuk mengeja kata sapaan, “hi Mom” dan “hi Dad”.
Pelan-pelan Rick dikenalkan dengan berbagai aktivitas anak-anak pada umumnya,
meski ia menjalani dengan duduk di kursi roda. Ia diajari berenang, bermain
hoki, dll. Akhirnya tahun 1975, ketika ia berusia 13 tahun, Rick di masukkan ke
sekolah normal. Di sana ia belajar dan bisa mengikuti dengan baik, tentu dengan
bantuan berbagai alat. Tidak hanya sampai di situ, Rick mampu menyandang gelar
sarjana dalam bidang Pendidikan Khusus tahun 1993. Seperti anak-anak dan pemuda
pada umumnya, Rick sangat menyukai olah raga. Ia mengikuti beritanya dan sangat
ingin terlibat di dalamnya. Di sinilah kebesaran cinta sang ayah sungguh diuji.
Suatu saat di musim semi tahun 1977, Rick mengatakan ingin ikut dalam lomba
lari 5 mil yang ada di kota mereka. Ayahnya menyetujui. Tentu saja, Rick tidak
mampu berlari sendiri. Orangtuanya membuatkan kursi roda khusus yang bisa
didorong sambil berlari. Ayahnyalah yang berlari sambil mendorong kursi roda
anaknya.
Setelah ikut lomba tersebut, Rick seperti keranjingan untuk ikut lomba yang
lain. Sang ayah selalu mengiyakan. Ia tidak pernah menolak keinginan anaknya.
Suatu malam, Rick berkata pada ayahnya, “Dad, ketika aku ikut berlari, aku
merasa bahwa aku bukan orang cacat.” Tentu saja ini sangat mengharukan bagi
sang ayah.
Penghafal Qur’an Bernama Bar’ah, Penderitaan Hidup Yang Silih Berganti Selalu
Ia Lewati Dengan Keikhlasan Dan Kesabaran
http://tausyah.wordpress.com/2012/01/25/kisah-nyata-seorang-gadis-kecil-penghafal-quran-bernama-barah-penderitaan-hidup-yang-silih-berganti-selalu-ia-lewati-dengan-keikhlasan-dan-kesabaran/
Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah, yang orangtuanya dokter
dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada usia ini, Bar `ah menghafal seluruh Al Qur’an dengan tajweed, dia sangat
cerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya.
Keluarganya kecil dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya … . hingga
suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah
dan setelah beberapa kali diperiksakan
diketahuilah ibu bar’ah menderita kanker, dan kanker ini sudah
dalam keadaan stadium akhir/kronis.
Ibu bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun
suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya … dan inilah ucapan
ibu bar’ah kepadanya “Bar`ah aku akan pergi ke surga di depan Anda, tapi
aku ingin kamu selalu membaca Al- Quran dan menghafalkannya setiap hari karena
Ia akan menjadi pelindungmu kelak.. “
Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti apa yang ibunya berusaha
beritahukan, Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika
ibunya mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk
waktu yang lama. Gadis kecil ini
menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk
ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya
sampai malam sampai ayahnya datang dan membawanya
pulang. Suatu hari pihak rumah sakit memberitahu ayah bar’ah bahwa
kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepat dia bisa melalui
telepon, sehingga ayah bar’ah menjemput Bar `ah dari sekolah dan menuju ke
rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia memintanya untuk
tinggal di mobil … sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.
Ayah keluar dari mobilnya, dengan penuh air mata di matanya, ia menyeberang
jalan untuk masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju
kencang dan menabrak ayah bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya
itu…tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu…!
Tragedi Bar `ah belum selesai sampai
di sini… berita kematian ayahnya yang
disembunyikan dari ibu bar’ah yang masih opname di rumah sakit, namun setelah
lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu bar’ah meninggal dunia juga.
Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua
orangtuanya , dan oleh orangtua teman-teman
sekolah bar’ah memutuskan untuk mencarikan kerabatnya di Mesir, sehingga
kerabatnya bisa merawatnya.
Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar `ah mulai mengalami nyeri
mirip dengan ibunya dan oleh keluarga yang mengasuhnya ia lalu
diperiksakan , dan setelah beberapa kali tes di dapati bar’ah juga
mengidap kanker … tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia
menderita kanker….inilah perkataan bar’ah kala itu: “Alhamdulillah, sekarang
aku akan bertemu dengan kedua orang tua saya.”
Semua teman-teman dan keluarga terkejut.
Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang
bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah
untuknya!…..Subhanallah
Orang-orang mulai mendengar tentang Bar `ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan
untuk mengurusnya … mereka mengirimnya ke Inggris untuk pengobatan penyakit
ini.
Salah satu saluran TV Islam (Al Hafiz – The pelindung) mendapat kontak dengan
gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran …
Manusia
dan keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala
hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai,
pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir,
hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan
sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan
kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya
“G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol
“bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya
adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan
menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut
luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam
arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie
menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
. Jadi pengertian yang
seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan
intelektual.
2. Keindahan dalam
arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik
seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari
berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan
si pengarnat.
b. Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan
bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti
halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science”
diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
”The believed Capacity of any object
to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of
interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu
benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang
menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah
semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu
sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai
terbukti letak kebenarannya.
Nilai itu ada yang
membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang
penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik
dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik
dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
B.
Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
dilihat dari
beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1.
. Keindahan adalah
sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2.
Keindahan adalah
keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty
is an order of parts in their manual relations and in their relation to the
whole (Baumgarten).
3.
Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik
ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi
ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat
digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4.
Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari
kebaikan (Winehelmann).
5.
Yang indah adalah yang
rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata,
maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah
nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
6.
Keindahan adalah
sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7.
Yang indah adalah yang
paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak
memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).
Dengan melihat demikian beragamanya
pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah
sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu
pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai
pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam
kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa
kita buat adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam hal ini ada dua pengertian
keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu
keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya
sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan
subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang
melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek)
tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan
pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan
pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik tolak dari landasan ini kita
bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai
sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak,
misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk
keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua,
yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa
membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik
murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang
Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari
pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan
Dari apa yang dikemukakan di atas,
ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan
filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa
bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif,
yaitu sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya
terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan
spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral
dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu
unsur-unsur yang lain.
C. Alasan Manusia
Mencipta Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah
alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.
Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis
wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena
akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang
berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil,
atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis
meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata
indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang
mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan.
Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan
siapa saja dapat menikmati keindahan.
D. Hubungan manusia
dan keindahan
Manusia memiliki lima komponen yang
secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen
tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal
yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya
manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan.
Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun
hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia
melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat,
dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan
ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan
manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki
kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak
atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda.
Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan
kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang
menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat
demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal
sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan
hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan
hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”.
Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan
keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan
itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan
tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan
yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan.
Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa
hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh
karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara
hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika
manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah
estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan
estetika ini.
Sudah jelas bahwa
Manusia dan keindahan sangat erat hubungannya.
Keindahan yang biasa kita temui setiap hari adalah keindahan
alam dan keindahan makhluk, keindahan alam sebagai contoh adalah apabila ketika
kita pergi ke sebuah daerah pegunungan dan melihat betapa indahnya pemandangan
alam yang ada disana. Sedangkan keindahan makhluk sebagai contoh apabila ketika
kita melihat manusia lain pria melihat wanita yang cantik dan elegan, wanita
melihat pria yang sangat berwibawa dan tampan, inilah daya tarik yang dinamakan
keindahan dari sesama makhluk hidup.
Seperti pernyataan
yang dikutip dari wikipedia.com:
“Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan.”
yang semakin
menguatkan hubungan manusia dan keindahan adalah sesuatu yang penting dan
berharga bagi kehidupan kita.
http://arfanart.wordpress.com/2012/06/13/manusia-dan-keindahan/