WEB SCIENCE
Web yang berarti jaringan atau suatu sistem di internet yang memungkinkan
siapapun agar bisa menyediakan atau menampilkan informasi data teks, data
gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan
jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Dengan menggunakan teknologi tersebut,
informasi dapat diakses
selama 24 jam dalam satu hari dan dikelola oleh mesin.
Sedangkan Science berarti ilmu pengetahuan atau kumpulan pengetahuan
yang benar, mempunyai obyek dan tujuan, disusun secara sistematik, berkembang
dengan metode ilmiah,dan berlaku universal dan dapat diuji kebenarannya
(diverifikasi).
Web Science merupakan website yang berisi tentang
artikel-artikel yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau dalam bahasa
inggris itu science. Web science juga berarti cara-cara atau
metode-metode yang digunakan dalam membuat website yang baik.
Sejarah Web dari generasi ke
generasi :
Web Science merupakan kajian sains dari Web yang lahir dari desentralisasi
sistem Informasi. Pada Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga
fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat
disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang baru berusia beberapa
tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis.
Mengacu kepada kondisi ini, maka kajian pada Web Science akan melibatkan multi
disiplin.
Saat ini Internet dengan teknologi webnya sudah merupakan sarana yang penting dan dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu dan berbagai lapisan masyarakat, tantangan yang dihadapi tidak lagi pada sisi teknis, tapi juga merambah ke arah sosial seperti budaya, bahasa, dan organisasi. Peningkatan kemampuan komputasi pada perangkat komputer serta juga meningkatnya infrastruktur dan aplikasi berbasis Internet telah mendorong terjadinya ledakan informasi. Seperti kita ketahui, saat ini pemahaman komputer bukan saja pada personal komputer ataupun notebook, tetapi perangkat mobile adalah juga merupakan salah satu bentuk komputer. Teknologi Internet dan Web telah memudahkan dalam melakukan penyimpanan dan pendistribusian data serta informasi. Ledakan informasi selain membawa nilai positif juga melahirkan permasalahan baru. Menurut Hearst [Helfin, 2003] salah satu problem baru pada ledakan informasi adalah terjadinya keragaman yang disebabkan oleh beberapa hal utama sebagai berikut:
1. Web adalah massive, dimana jumlah sumber data dan informasi berbasis web mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam orde ratusan ribu hingga juta per tahun.
2. Web bersifat terdistribusi, teknologi web memberikan tingkat autonomi yang lebih tinggi sehingga ketersebarannya juga semakin besar. Akibatnya setiap pemilik web dapat menyajikan data ataupun informasi dengan vocabulary yang berbeda walau yang dimaksud adalah sama.
3. Web juga bersifat dinamis, sebuah web bisa hadir pada jaringan Internet tidak terikat, lokasi geografis ataupun nama logika dari sebuah sumber informasi dapat berubah secara mudah dan sering, perubahan isi dari web juga tidak dapat diperkirakan.
4. Web bersifat open, sebuah web dapat dibuat dan dibaca oleh setiap orang secara prinsip. Sehingga isu keamanan dan kepercayaan (trust) menjadi permasalah tersendiri.
Pada ledakan informasi di Internet, search engine merupakan salah satu kill-application yang penting. Ini menjadi dorongan utama lahirnya search engine Mbah Google. Walaupun Google telah memiliki koleksi data yang menakjubkan, tetap saja masih ada kelemahan utama, yaitu kalau kita mencari sesuatu, maka yang sesuai dengan yang kita inginkan masih di bawah 5% dibandingkan koleksi yang ditampilkan dari pencarian Google. Ledakan informasi tersebut membawa pergeseran teknologi dan pemanfaatan Web semakin dominan. Secara luar biasa telah terjadi pergeseran Web 1.0 ke Web 3.0 sebagai berikut :
Web 1.0 yang sejak tahun 1992 mulai memperkenalkan beragam web browser, serta mendorong pertumbuhan pemanfaatan Web sebagai penyedia informasi. Pada tingkat ini web masih bersifat read only.
Web 2.0 mulai menjadi trend pada tahun 1997, ini memperkaya sifat yang read only menjadi read write. Aplikasi berbasis Web semakin banyak diterapkan. Web dan sosial dimulai dengan lahirnya berbagai sarana seperti wikipedia, blog, friendster.
Web 3.0 merupakan rancangan untuk memperkaya Web 2.0, dimana pada Web 2.0 baru memperhatikan pertukaran data antara manusia, pada Web 3.0 pertukaran data antar manusia-mesin, mesin-mesin dan manusia-manusia disempurnakan.
Berbagai riset yang komprehensif mempertanyakan bagaimana relasi Web dan relasi terhadap multi disiplin. Riset ini mendorong lahirnya paradigma Web Science. Web Science adalah sebuah ilmu dari desentralisasi sistem informasi. Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang berusia baru beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis. Berbagai riset pada Web Science [Berners-Lee,2006] banyak menekankan pada :
· trend perkembangan Web
· tantangan dalam pengembangan Web
· mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online
· pentingnya hal sosial seperti menghargai hak privasi
· mengidentifikasikan varian dari penelitian Web
Saat ini Internet dengan teknologi webnya sudah merupakan sarana yang penting dan dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu dan berbagai lapisan masyarakat, tantangan yang dihadapi tidak lagi pada sisi teknis, tapi juga merambah ke arah sosial seperti budaya, bahasa, dan organisasi. Peningkatan kemampuan komputasi pada perangkat komputer serta juga meningkatnya infrastruktur dan aplikasi berbasis Internet telah mendorong terjadinya ledakan informasi. Seperti kita ketahui, saat ini pemahaman komputer bukan saja pada personal komputer ataupun notebook, tetapi perangkat mobile adalah juga merupakan salah satu bentuk komputer. Teknologi Internet dan Web telah memudahkan dalam melakukan penyimpanan dan pendistribusian data serta informasi. Ledakan informasi selain membawa nilai positif juga melahirkan permasalahan baru. Menurut Hearst [Helfin, 2003] salah satu problem baru pada ledakan informasi adalah terjadinya keragaman yang disebabkan oleh beberapa hal utama sebagai berikut:
1. Web adalah massive, dimana jumlah sumber data dan informasi berbasis web mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam orde ratusan ribu hingga juta per tahun.
2. Web bersifat terdistribusi, teknologi web memberikan tingkat autonomi yang lebih tinggi sehingga ketersebarannya juga semakin besar. Akibatnya setiap pemilik web dapat menyajikan data ataupun informasi dengan vocabulary yang berbeda walau yang dimaksud adalah sama.
3. Web juga bersifat dinamis, sebuah web bisa hadir pada jaringan Internet tidak terikat, lokasi geografis ataupun nama logika dari sebuah sumber informasi dapat berubah secara mudah dan sering, perubahan isi dari web juga tidak dapat diperkirakan.
4. Web bersifat open, sebuah web dapat dibuat dan dibaca oleh setiap orang secara prinsip. Sehingga isu keamanan dan kepercayaan (trust) menjadi permasalah tersendiri.
Pada ledakan informasi di Internet, search engine merupakan salah satu kill-application yang penting. Ini menjadi dorongan utama lahirnya search engine Mbah Google. Walaupun Google telah memiliki koleksi data yang menakjubkan, tetap saja masih ada kelemahan utama, yaitu kalau kita mencari sesuatu, maka yang sesuai dengan yang kita inginkan masih di bawah 5% dibandingkan koleksi yang ditampilkan dari pencarian Google. Ledakan informasi tersebut membawa pergeseran teknologi dan pemanfaatan Web semakin dominan. Secara luar biasa telah terjadi pergeseran Web 1.0 ke Web 3.0 sebagai berikut :
Web 1.0 yang sejak tahun 1992 mulai memperkenalkan beragam web browser, serta mendorong pertumbuhan pemanfaatan Web sebagai penyedia informasi. Pada tingkat ini web masih bersifat read only.
Web 2.0 mulai menjadi trend pada tahun 1997, ini memperkaya sifat yang read only menjadi read write. Aplikasi berbasis Web semakin banyak diterapkan. Web dan sosial dimulai dengan lahirnya berbagai sarana seperti wikipedia, blog, friendster.
Web 3.0 merupakan rancangan untuk memperkaya Web 2.0, dimana pada Web 2.0 baru memperhatikan pertukaran data antara manusia, pada Web 3.0 pertukaran data antar manusia-mesin, mesin-mesin dan manusia-manusia disempurnakan.
Berbagai riset yang komprehensif mempertanyakan bagaimana relasi Web dan relasi terhadap multi disiplin. Riset ini mendorong lahirnya paradigma Web Science. Web Science adalah sebuah ilmu dari desentralisasi sistem informasi. Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang berusia baru beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis. Berbagai riset pada Web Science [Berners-Lee,2006] banyak menekankan pada :
· trend perkembangan Web
· tantangan dalam pengembangan Web
· mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online
· pentingnya hal sosial seperti menghargai hak privasi
· mengidentifikasikan varian dari penelitian Web
Inilah jenis-jenis aplikasi yang
digunakan pada web science :
• Mozilla
• Mozilla Firefox (sebelumnya bernama Firebird dan Phoenix)
• CometBird
• Epiphany, browser default GNOME saat ini
• Camino untuk Mac OS X (sebelumnya bernama Chimera)
• K-Meleon untuk Windows
• Kazehakase browser web GTK2 yang sangat ringan untuk GNU/Linux
• Beonex Communicator
• Browser Web IBM untuk OS/2
• Aphrodite
• Salamander
• Skipstone
• BackArrow (berbasis Skipstone)
• Mozilla
• Mozilla Firefox (sebelumnya bernama Firebird dan Phoenix)
• CometBird
• Epiphany, browser default GNOME saat ini
• Camino untuk Mac OS X (sebelumnya bernama Chimera)
• K-Meleon untuk Windows
• Kazehakase browser web GTK2 yang sangat ringan untuk GNU/Linux
• Beonex Communicator
• Browser Web IBM untuk OS/2
• Aphrodite
• Salamander
• Skipstone
• BackArrow (berbasis Skipstone)
Contoh Web Science
· Wikipedia : Web tersebut merupakan search
engine untuk mencari berbagai informasi sesuai dengan yang kita butuhkan.
Artikel-artikel yang terdapat dalam Wikipedia merupakan pengetahuan dari
seluruh dunia yang sudah sangat terkenal dalam pencarian artikel-artikel
pembelajaran. Karena itu, Wikipedia kaya akan artikel-artikel yang update
sehingga banyak diakses oleh masyarakat. Dan memiliki manfaat untuk
semuanya.dalam hal edukasi.
· URL shorting atau bila di artikan kedalam
bahasa Indonesia menjadi pemendekan/pemotongan url. url sendiri memiliki
kepanjangan yaitu, Universal Resource Locator. URL ini diciptakan oleh
Tim Berners-Lee pada tahun 1994 sebagai bagian dari URI. Namun ternyata Berners
Lee sendiri menyesali adanya tanda titik ( . ) sebagai pemisah lajur menuju
pusat data. Ia berharap bahwa dulu ia menggunakan tanda “/ ” saja pada
keseluruhan alamat URL. Ia juga menganggap bahwa dua tanda slash ( / ) di awal
( http:// ) tidak begitu penting. Perlu diketahui juga, bahwa dengan ditemukannya
URL ini, maka dunia internet bisa berkembang dengan sedemikian pesat hingga
sekarang ini.
SEMANTIC WEB
Pengertian
Web Semantik (Semantic Web) atau definisi Web
Semantik adalah pengembangan
dari World Wide Web di mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan,
sehingga memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Web Semantik berasal dari World Wide Web
Konsorsium dari Web sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran
pengetahuan.
Web Semantik terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain,
kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon
masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi
formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan
hubungan dalam satu domain tertentu.
Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh
Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik
disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. Web Semantik menggunakan XML, XMLS (XML
Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.
Web Semantik merujuk kepada kemampuan
aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang
baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti
dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi
dengan mesin. Web Semantik dapat mengolah bahasa dan
mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.
Dalam web semantik
terdapat beberapa bahasan yang secara signifikan berbeda dengan web saat ini.
Beberapa bahasan tersebut antara lain :
- Indexing n Information Retrieval
Dalam beberapa kasus, seseorang dibuat frustasi dalam mencari informasi, dikarenakan orang tersebut tidak mengetahui parameter yang pasti dari informasi yg dia cari. Tapi dengan web semantik, proses pencarian dilakukan user melalui pendekatan konsep dan kategori, tak lagi menggunakan kata kunci dan indeks alphabet. - Metadata
Dalam web semantik metadata dapat digambarkan sebagai metode sistematik mendeskripsikan sumber daya dan mekanisme pengaksesannya. Contoh metadata sederhana adalah dalam tabel pada database relasional, terdapat properti misalnya length dan nullable yang mendeskripsikan suatu field. Kedua properti ini dapat disebut sebagai metadata. Namun dalam semantic web, metadata yg diterapkan biasanya sudah distandarisasi, contohnya adalah DUBLINCORE - Anotasi
Bahasa markup seperti XML dapat digunakan untuk menambahkan anotasi Tapi saat ini masih sulit dilakukan untuk sharing anotasi dan transfer anotasi ke aplikasi maupun komputer. Dalam semantik web anotasi harus dapat didistribusikan, selain itu karena anotasi memiliki perbedaan dalam penjelasannya, maka anotasi harus dapat dimengerti secara luas. - Database interoperabilitas
Umunya saat ini kita mendapatkan data dari database melalui web. Database tersebut umumnya terpisah dan sulit digunakan sebagai sumber data yang tergabung. Namun sebenarnya masih banyak data yang lebih besar yg terdapat diluar database. Web semantik memiliki visi bagaimana menyatukan deskripsi dan pengambilan data yang tersimpan. Sehingga nantinya web dapat digambarkan sebagai database virtual yang besar. Pengguna bisa mendapatkan data dari berbagai situs penting, serta dapat mengoperasikan data tersebut. - Machine retrieval data
Berfokus pada otomatisasi akuisisi data. Suatu aplikasi dalam proses menyelesaikan tugasnya dapat menentukan data apa yg dibutuhkan, dimana dan bagaimana untuk mendapatkannya. Aplikasi ini berkaitan dengan agen cerdas (smart crawler) si agen ini bisa menjadi on the fly decision maker, karena dia mengerti secara semantik maksud dari web yg sedang dikunjungi, sehingga dia memiliki ability untuk otomatisasi akuisisi data tersebut. - Service
Service dalam aplikasi bisnis misalnya penjadwalan, pemesanan tiket, transaksi penjualan, otentifikasi dan lainnya. Dalam web semantik, dikenal juga sebagai semantik web service, dimana menyediakan data yang dimengerti komputer sehingga komputer dapat mengaktivasi dan mengkoordinasikan data untuk user. Web service erat kaitannya dalam masalah interoperabilitas.
- Agen Cerdas, Like Crawler
Agen biasanya adalah
suatu perangkat lunak yang bertindak atas perintah anda, agen perangkat lunak
bertindak secara otonomi, berkomunikasi dengan agen lain untuk menemukan suatu
service atau informasi untuk anda. Agen lain dapat menjalankan service yg dibutuhkan
dan memberikan hasilnya kepada agen anda, yg mana akan memberitahu hasilnya
kepada anda.
Arsitektur web
semantik
Tiap lapisan tersebut
dibangun diatas lapisan dibawahnya. Dibagian dasar, kebanyakan data diciptakan
dalam bentuk XML. Level lapisan tersebut semakin keatas akan semakin khusus
lagi dan akan semakin kompleks dibanding lapisan dibawahnya. Namun lapisan
dibawahnya tidak bergantung terhadap lapisan diatasnya, sehingga pengembangan
tiap lapisan dapat berlangsung secara independen. Dari penjelasan singkat
mengenai web semantik tersebut saya menyimpulkan bahwa dalam web semantik
digambarkan bagaimana mekanisme komputer, manusia dan web dapat bekerjasama
lebih efisien. Pada dasarnya web semantik dibuat agar selain manusia, komputer
pun dapat mengerti isi data yang terdapat dalam web (machine-readable data).
Web saat ini adalah kesuksesan manusia dalam bidang teknologi informasi, namun
dengan web semantik diharapkan menambah kekuatan dari web saat ini. Khususnya
dari sisi arsitektur. Beberapa perubahan signifikan dari web saat ini terdapat
dalam bagian pengambilan informasi, metadata, anotasi, database yang lebih
interoperabilitas, proses pengambilan data oleh komputer, service, discovery
dan agen cerdas. Dari semua bagian tersebut, web semantik merupakan integrasi
RDF sebagai deskripsi informasi dan metadata, dimana dalam pembuatan RDF harus
mengacu terhadap RDF-schema. Selanjutnya akan disajikan penggunaan aturan RDF
tersebut menggunakan suatu bahasa yang disebut ontology.
Web semantik sendiri
merupaan salah satu bagian dari konsep WEB 3.0. Adapun komponen-komponen
penyusun dari WEB 3.0 antara lain :
• Web semantic
• Web semantic
• Format mikro
• Pencarian dalam bahasa pengguna
• Penyimpanan data dalam jumlah besar
• Pembelajaran lewat mesin
• Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Kemampuan yang lainnya juga pada bagian yang grafik 3 dimensinya (3D) sehingga akan sama keadaannya dengan dunia nyata, Namun yang menjadi permasalahan hal ini akan harus diimbangi dengan penambahan kecepatan dan bandwidth yang tersedia
Secara umum walaupun memang belum diaplikasikan namun ada beberapa situs web yang sudah mulai melakukan berbagai inovasi untuk mengarah ke WEB 3.0. Sekali lagi definisi yang masih berkembang dalam pengertian WEB 3.0 membuat definisinya kadang cukup berbeda untuk bermacam-macam literatur. Konsep utama yang telah disepakati oleh konsorsium web dunia adalah memasukan konsep web semantik sebagai konsep yang utama dalam pengembangan WEB.
Seperti yang kita ketahui, website ditujukan untuk memberikan informasi kepada manusia. Misalnya saat menginginkan sebuah buku, Anda dapat menelusurinya pada search engine atau website tertentu hingga akhirnya mendapatkan buku tersebut. Misalkan terdapat pilihan dari berbagai kategori untuk mendapatkan buku yang dimaksud, mesin sendiri tidak dapat memutuskan dan melakukannya tanpa arahan dari manusia karena informasi tersebut diperuntukkan agar dimengerti hanya oleh manusia dengan menggunakan natural language. Kondisi inilah yang ingin diubah oleh web semantik. Web semantik akan memiliki informasi yang dimengerti oleh mesin, yang memiliki kecerdasan buatan hingga mampu menemukan dan mengintegrasikan informasi dengan mudah. Dengan demikian fungsi web menjadi wadah universal bagi pertukaran data, informasi, dan pengetahuan, yang dapat menghasilkan kecerdasan buatan yang dapat mengerti keinginan, di mana web semantik dapat diinstruksikan untuk mengambil informasi sesuai kriteria tertentu.
Salah satu
contoh dari web semantik adalah web tersebut bisa merekomendasikan sesuatu
kepada user sesuai dengan interest usernya masing-masing. Dengan demikian, bisa
jadi ketika beberapa orang mengakses satu alamat web yang sama, konten atau isi
dari halaman web tersebut tidak akan sama. Salah satu contoh dari web semantik
adalah igoogle. Ketika pertama kali membuka igoogle, kita akan diminta
untuk mengisi lokasi tempat kita berada, setelah itu baru kita menuju ke
halaman beranda igoogle. Dengan demikian, bisa jadi isi dari halaman beranda
igoogle akan berbeda-beda sesuai dengan lokasi yang diisikan sebelumnya, baik
itu dari isi berita, suhu udara, dan yang lainnya.
Referensi:
http://anishsparadise.blogspot.com
www. Ilmuweb.com